Apa itu Rekayasa Teletraffic?
Merupakan aplikasi teori rekayasa lalu lintas untuk telekomunikasi. Rekayasa ini menggunakan pengetahuan dasar statistik seperti teori antrian, sifat lalu lintas, model praktis, pengukuran dan simulasi yang diperlukan dalam perencanaan untuk memastikan bahwa biaya jaringan dapat diminimalkan tanpa mengorbankan kualitas layanan yang diberikan kepada pengguna jaringan. Teori antrian digunakan agar dapat memprediksi perilaku jaringan telekomunikasi seperti jaringan telepon atau internet. Teori antrian awalnya dikembangkan untuk jaringan circuit-switched berlaku untuk paket-switched jaringan. Alat-alat dan pengetahuan dasar membantu memberikan layanan yang handal dengan biaya rendah. Karena pendekatan ini sangat berbeda dengan jaringan lainnya, jaringan ini akan ditangani secara terpisah misalnya seperti jaringan broadband dan jaringan mobile.
Pada rekayasa teletraffic ini memiliki dua fase pemodelan yaitu Memodelkan incoming traffic (traffic model) dan Memodelkan sistem (system model). Model-model sederhana ini dapat digabungkan untuk membentuk suatu model jaringan telekomunikasi yang lengkap yaitu loss networks dan queueing networks.
Rekayasa teletraffic ini dapa dideskripsikan secara sederhana sebagai berikut:
Customer datang dengan laju rata-rata sebesar λ (per satuan waktu).
• Maka waktu antar kedatangan rata-rata (average inter-arrival time) adalah 1/λ.
• Customer menyatakan call atau permintaan koneksi di dalam sistem teletraffic.
Customer dilayani oleh n server yang bekerja secara paralel.
Jika sedang melayani (sedang sibuk), sebuah server akan melayani customer dengan laju rata-rata sebesar μ (jumlah customers yang dilayani per satuan waktu).
o Maka waktu pelayanan (service time) rata-rata terhadap customer adalah 1/μ.
Akan ada buffer di dalam sistem berukuran m.
Diasumsikan bahwa customer yang datang ketika sistem sedang fully occupied (semua server sibuk) akan di-blok sehingga akan menjadi lost customer
Notasi Model Antrian (Kendall)
• A/B/n/p/k
– A menyatakan proses kedatangan
Interarrival time distribution:
– M= exponential (memoryless)
– D= deterministic
– G= general
– B menyatakan waktu pelayanan (service times)
Service time distribution:
– M= exponential (memoryless)
– D= deterministic
– G= general
– n= jumlah server
– p= jumlah tempat dalam sistem
- = jumlah server + ukuran tempat menunggu
– k = populasi pelanggan
– Nilai-nilai default (biasanya tidak dimunculkan) :
• p = ¥, k = ¥
– Contoh:
• M/M/1
• M/D/1
• M/G/1
• G/G/1
• M/M/n
• M/M/n/n+m
• M/M/¥ (Poisson model)
• M/M/n/n (Erlang model)
• M/M/k/k/k (Binomial model)
• M/M/n/n/k (Engset model, n < k)
Kita asumsikan kondisi yang stabil maka customer tidak akan terakumulasi di dalam sistem sehingga sistem akan kosong maka konsekuensinya customer meninggalkan sistem dengan rate sebesar λ juga. Bila:
Maka rumus Little menyatakan :
Merupakan aplikasi teori rekayasa lalu lintas untuk telekomunikasi. Rekayasa ini menggunakan pengetahuan dasar statistik seperti teori antrian, sifat lalu lintas, model praktis, pengukuran dan simulasi yang diperlukan dalam perencanaan untuk memastikan bahwa biaya jaringan dapat diminimalkan tanpa mengorbankan kualitas layanan yang diberikan kepada pengguna jaringan. Teori antrian digunakan agar dapat memprediksi perilaku jaringan telekomunikasi seperti jaringan telepon atau internet. Teori antrian awalnya dikembangkan untuk jaringan circuit-switched berlaku untuk paket-switched jaringan. Alat-alat dan pengetahuan dasar membantu memberikan layanan yang handal dengan biaya rendah. Karena pendekatan ini sangat berbeda dengan jaringan lainnya, jaringan ini akan ditangani secara terpisah misalnya seperti jaringan broadband dan jaringan mobile.
Pada rekayasa teletraffic ini memiliki dua fase pemodelan yaitu Memodelkan incoming traffic (traffic model) dan Memodelkan sistem (system model). Model-model sederhana ini dapat digabungkan untuk membentuk suatu model jaringan telekomunikasi yang lengkap yaitu loss networks dan queueing networks.
Rekayasa teletraffic ini dapa dideskripsikan secara sederhana sebagai berikut:
Customer datang dengan laju rata-rata sebesar λ (per satuan waktu).
• Maka waktu antar kedatangan rata-rata (average inter-arrival time) adalah 1/λ.
• Customer menyatakan call atau permintaan koneksi di dalam sistem teletraffic.
Customer dilayani oleh n server yang bekerja secara paralel.
Jika sedang melayani (sedang sibuk), sebuah server akan melayani customer dengan laju rata-rata sebesar μ (jumlah customers yang dilayani per satuan waktu).
o Maka waktu pelayanan (service time) rata-rata terhadap customer adalah 1/μ.
Akan ada buffer di dalam sistem berukuran m.
Diasumsikan bahwa customer yang datang ketika sistem sedang fully occupied (semua server sibuk) akan di-blok sehingga akan menjadi lost customer
Notasi Model Antrian (Kendall)
• A/B/n/p/k
– A menyatakan proses kedatangan
Interarrival time distribution:
– M= exponential (memoryless)
– D= deterministic
– G= general
– B menyatakan waktu pelayanan (service times)
Service time distribution:
– M= exponential (memoryless)
– D= deterministic
– G= general
– n= jumlah server
– p= jumlah tempat dalam sistem
- = jumlah server + ukuran tempat menunggu
– k = populasi pelanggan
– Nilai-nilai default (biasanya tidak dimunculkan) :
• p = ¥, k = ¥
– Contoh:
• M/M/1
• M/D/1
• M/G/1
• G/G/1
• M/M/n
• M/M/n/n+m
• M/M/¥ (Poisson model)
• M/M/n/n (Erlang model)
• M/M/k/k/k (Binomial model)
• M/M/n/n/k (Engset model, n < k)
Kita asumsikan kondisi yang stabil maka customer tidak akan terakumulasi di dalam sistem sehingga sistem akan kosong maka konsekuensinya customer meninggalkan sistem dengan rate sebesar λ juga. Bila:
Maka rumus Little menyatakan :
Posting Komentar